6.10.10

Bukit Asam Investasi US$41,4 Juta Bangun PLTU Muara Enim

PRABUMULIH - PT Bukti Asam Tbk (PTBA) berencana untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 3x10 megawatt di lokasi tambang perseroan di Tanjung Enim, Sumatra Selatan. Perseroan siap mengeluakan dana investasi sebesar US$41,1 juta untuk membangun PLTU tersebut.

"Pembangunan PLTU di lokasi tambang Tanjung Enim ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi. Untuk pemakaian sendiri," kata Corporate Secretary PTBA Achmad Sudarto dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (23/7).

Dana untuk membangun PLTU berkapasitas 3x10 megawatt sebesar US$41,4 juta akan bersumber dari kas internal perseroan. Pembangunan PLTU itu sendiri merupakan langkah efisiensi untuk ketersediaan listrik karena adanya kebijakan pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) sejak awal Juli 2010, termasuk untuk sektor industri.

"Pembangunan ini penting untuk mempertahankan biaya produksi yang rendah secara berkesinambungan. Ini sangat relevan, di mana pemerintah mulai Juli 2010 telah meningkatkan TDL (tarif dasar listrik) untuk industri," jelasnya.

Hingga Juni 2010 perkembangan pembangunan PLTU Tanjung Enim sudah mencapai 54,5%. Diharapkan, supplai energi dari pembangkit ini sudah bisa didapat pada pada triwulan II 2011. "Kebutuhan energi kami di tambang ini 23 MW. Mudah-mudahan ini mencukupi," kata dia.

Hingga akhir 2010, perseroan menargetkan dapat mencatat volume penjualan hingga 15 juta ton. Ini berarti terjadi peningkatan 15% dibandingkan penjualan tahun sebelumnya yang sebesar 12,5 juta ton. Peningkatan volume penjualan ini diharapkan dari peningkatan volume angkutan kereta api di 2010 yang diperkirakan mencapai 11 juta ton dari sebelumnya 10,5 juta ton.

Tambahan produksi dari anak usaha tambang IPC di Kalimantan yang mulai produksi triwulan IV 2009 merupakan faktor pendukung naiknya target volume penjualan tersebut. "Kami sudah amankan volume penjualan dari tiga PLTU, yaitu PLTU Asahan 1 juta ton, PLTU Tarahan 700 ribu ton, dan PLTU Suralaya 5,5 juta ton. Jadi total sudah sekitar 8 juta ton, sudah setengah dari target," jelasnya.

PTBA sendiri sepanjang semester I 2010 mencatatkan pertumbuhan volume penjualan sekitar 10%. Dari perolehan sebanyak 5,84 juta ton pada periode sama 2009, menjadi 6,44 juta ton. Dari angka tersebut, pasar domestik memberikan kontribusi terbesar sebanyak 66% dari total penjualan.

Sisanya, 34% berasal dari ekspor. Meski demikian, sepanjang semester I 2010, PTBA mencatat penurunan laba bersih sebesar 43% menjadi Rp908,11 miliar dari Rp1,592 triliun pada semester I 2009.

Menurut Achmad, penurunan laba bersih ini terjadi akibat harga jual rata-rata batu bara PTBA di pasar domestik pada semester I 2010 turun 20% menjadi Rp601.106 per ton dari harga sebelumnya Rp751.623 per ton.

Selain mengalami penurunan laba bersih, pendapatan PTBA juga turun 16% menjadi Rp3,79 triliun. Pada semester I 2009, pendapatan PTBA mampu mencapai Rp4,50 triliun.

Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2010/07/07/157497/21/2/Bukit-Asam-Investasi-US414-Juta-Bangun-PLTU-Muara-Enim
23 Juli 2010

No comments:

Post a Comment