26.8.10

Proyek KA Batubara US$ 1,6 Miliar di Sumsel Dimulai 2011

PRABUMULIH - Pembangunan jalur angkutan kereta api dan terminal batubara oleh PT Adani Global akan dimulai pada tahun 2011 dan ditargetkan rampung di 2013. Adani pun menyiapkan dana US$ 1,6 miliar dalam pembangunan jalur yang menghubungkan Tanjung Enim hingga Tanjung Api-Api.

Demikian dinyatakan Kepala BKPM, Gita Wiryawan dalam Head of Agrement (HoA) pembangunan jalur kereta api dan terminal batubara dari Tanjung Enim ke Tanjung Api-Api bersama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adani Global, dan Pemprov Sumatera Selatan di gedung BKPM, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (25/8/2010).

"Investasi yang disiapkan, US$ 1,6 miliar. Semuanya dari Adani," kata Gita.

Ia menambahkan, dengan ditandatangani HoA maka pembangunan jalur kereta api dan coal terminal diharapkan mulai 2011. Pembangunan memakan waktu 36-48 bulan, hingga fasilitas baru ini akan siap beroperasi pada 2013.

"Mereka sudah survei untuk pembangunan di sana. Jalur melewati tiga Kabupaten, Muara Enim, Lahat, dan Tanjung Asin," ungkap Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin.

Jalur kereta api akan beroperasi dari Tanjung Enim hingga Tanjung Api-Api, dengan panjang mencapai 270 km. Jalur ini siap mengangkut batubara dipasok dari PT Bukit Asam (Persero) Tbk, dengan kapasitas angkut 30-35 juta ton per tahun.

"PTBA hanya sebagai pemasok, dari semacam official security," tegas Gita.

"Kita nggak punya saham di sana. Hanya komitmen pengangkutan saja," tambah Direktur Utama PTBA, Soekrisno di tempat yang sama.

Kontrak pengoperasian jalur kereta api dan terminal batubara berdurasi 30 tahun sejak beroperasi. Kapasitas terminal batubara ini mencapai 50 juta ton per tahun.

Selain proyek jalan tol dan terminal batubara, ke depan proyek Tanjung Api-Api juga akan mencakup pembangunan pelabuhan Tanjung Api-Api dan Kawasan Industri. Besaran investasi di pelabuhan mencapai Rp 8 triliun sementara pembangunan kawasan industri Tanjung Api-Api mencapai Rp 5,471 triliun.

(wep/dnl)

Rabu, 25/08/2010 12:33 WIB
Whery Enggo Prayogi - detikFinance

Sumber: http://www.detikfinance.com/read/2010/08/25/123341/1427561/4/proyek-ka-batubara-us--16-miliar-di-sumsel-dimulai-2011



Bukit Asam Gandeng Investor India

Jakarta, (ANTARA) - PT Bukit Asam Tbk menggandeng investor India, Adani Global, untuk membangun jalan kereta angkutan batu bara sepanjang 270 km dari Tanjung Enim ke Tanjung Api-Api dan pembangunan terminal batu bara dengan investasi 1,6 miliar dolar AS.

Penandatanganan Head of Agreement (HoA) dilakukan antara Direktur Utama PT BA Sukrisno dan Presiden Direktur Adani Global, Harsh Vardhan Mishrha, dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta, Rabu.

Acara tersebut juga disaksikan Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Perhubungan Freddy Numberi, dan Kepala BKPM Gita Wirjawan.

Menurut Menteri Hidayat, proyek tersebut mulai beroperasi pada 2014, di mana seluruh investasi atau 100 persen akan dibiayai Adani Global.

Sementara itu, Dirut PT BA Sukrisno mengatakan, kapasitas angkutan batu bara proyek tersebut mencapai 35 juta ton batu bara per tahun.

Selain angkutan batu bara, Adani juga membangun terminal penampungan batu bara dengan kapasitas 50 juta ton, di mana sebesar 34 juta ton akan dipasok PT BA.

Dengan begitu ia menambahkan, kapasitas angkut batu bara PT BA pada 2014 bisa mencapai sekitar 50 juta ton.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin menambahkan, dengan pembangunan jalur kereta angkutan batu bara tersebut, akan menjadikan wilayah itu sebagai lumbung energi nasional.

"Sebagai lumbung energi nasional, maka dibutuhkan infrastruktur yang memadai untuk mempermudah jalur distribusi batubara," kata Alex.

Ia menjelaskan, alasan menjadi lumbung energi karena sekitar 45 persen cadangan batu bara nasional berada di Pulau Sumatera.

Akan tetapi, ujarnya, kapasitas angkutan batu bara di Sumatera Selatan saat ini baru sekitar 11-12 juta ton, masih jauh lebih kecil dibanding di Kalimantan Selatan yang sudah mencapai 24 juta ton per tahun.

"Kapasitas cadangan batu bara di Sumsel juga masih sangat tinggi, mencapai 22,5 miliar ton," tegas Alex.

Menurutnya, jalur kereta angkutan batu bara tersebut akan melintasi tiga kabupaten yaitu, Muara Enim, Lahat, dan Banyu Asin.

"Pada intinya, pembangunan jalur kereta angkutan batu bara ini merupakan kepentingan nasional, yang akan dijadikan sebagai contoh bagi daerah lain penghasil batu bara," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BKPM Gita Wirjawan menuturkan, dengan pembangunan jalur kereta angkutan batu bara tersebut dapat menciptakan sekitar 100.000 lapangan kerja baru.

Dengan dampak ikutannya, mendorong percepatan pembangunan pabrik peleburan aluminium yang merupakan kerjasama Pemprov Sumsel dengan National Aluminium Company (Nalco), investor asal India.

Masuknya Adani merupakan salah satu wujud kerja sama pemerintah dan swasta dalam membangun infrastruktur di daerah.

Sumatera Selatan, katanya, merupakan salah satu dari tujuh provinsi yang masuk kategori "regional champion" yang aktif dan menjadi tujuan investasi menarik oleh pemodal. (*/sun)

Sumber: http://www.antara-sumbar.com/id/berita/nasional/d/0/120487/bukit-asam-gandeng-investor-india.html
25 Agustus 2010

No comments:

Post a Comment