24.8.10

El John siap tanam Rp1 triliun di pariwisata

BANGKA - El John Indonesia serius menggarap obyek wisata milik pemerintah dengan investasi berkisar Rp1 triliun, termasuk membangun fasilitas hotel dan resor serta investasi infrastruktur seperti pengolahan air dan listrik.

“Semester pertama tahun ini kami MOU dengan Pemprov Kalimantan Timur untuk pengelolaan Pulau Kumala yang sudah dioperasikan kembali dan diresmikan Menbudpar Jero Wacik Juli lalu. Sebelumnya per Juni kami juga mengelola kawasan wisata Danau Teluk Gelam milik Pemkab Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan,” ujar Johnnie Sugiarto, CEO El Jhon Indonesia, hari ini.

Investasi yang telah ditanamnya untuk membangun kawasan wisata terpadu Parai Beach Resort seluas 60 hektare sudah mencapai lebih dari Rp 500 miliar.

"Oleh karena itu untuk investasi pengelolaan obyek-obyek wisata milik pemda totalnya bisa mencapai Rp 1 triliun, karena kawasan wisata Pulau Parai Kumala mencapai 80 ha dan Danau Teluk Gelam 300 ha dengan luas danaunya 70 ha. Kini kami sudah mengoperasikan hotel di tepi danau," lanjutnya.

Menurut Johnnie, komitmennya untuk mengelola obyek dan kawasan wisata secara profesional terbukti aktivitas pariwisata mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar lokasi serta mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sejauh ini pihaknya juga telah mengelola tempat pemandian air panas dan waterboom di Sungai Liat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, objek wisata Pacitan, Jawa Timur. Di Bangka sejak 20 tahun lalu dia juga membangun kawasan wisata terpadu Parai Hotel and Resort yang terletak di Pantai Parai Tenggiri.

"Kerjasama pengelolaan obyek wisata dengan pemerintah daerah sistemnya adalah BOT [build operate transfer]. Untuk Pulau Parai Kumala jangka waktunya 18 tahun sedangkan Danau Teluk Gelam selama 20 tahun," tuturnya.

Khusus untuk Danau Teluk Gelam, pihaknya bertekad mengembangkan potensi wisata air, sehingga menjadi tujuan tujuan utama turis lokal dan mancanegara sebagai tempat rekreasi, karena letaknya sangat strategis, yakni berada di jalan lintas timur (Jalintim) Sumatera.

Johnnie menilai selama ini pengelolaan obyek maupun kawasan wisata milik pemerintah daerah banyak yang terbengkalai, karena kurang tajamnya visi bisnis dari para pengelolanya selain belum diterapkannya destination management organization (DOM) di suatu destinasi wisata. (sut)
Oleh: Hilda Sabri Sulistyo

Sumber: http://www.bisnis.com/sektor-riil/pariwisata/1id202981.html

No comments:

Post a Comment