3.6.10

RM Siang Malam Hadir di Kenten

SRIPO/ZAINAL FILIANG
Edi Cotok dan Wati Mono tengah tampil berduet memawakan lagu Minang Minggu (7/3), di Prabumulih.


Sriwijaya Post - Selasa, 11 Mei 2010 20:28 WIB

Rumah Makan Siang Malam yang selama ini sangat terkenal di Prabumulih, masuk pasar Palembang dengan membuka cabang di Jl MP Mangku Negara depan Masjid Darussaid Kenten Palembang.

Rumah makan Masakan Minang berlantai III ini dapat menampung 500 pengunjung, diresmikan Walikota Palembang Ir Eddy Santana Putra, Selasa (11/5). Peresmian RM Siang Malam Kenten ini berlangsung sederhana ditandai dengan pengguntingan pita disaksikan para undangan.

Walikota Ir Eddy Santana Putra, dalam sambutannya menyambut baik dengan hadirnya rumah makan Minang ini.”Ini tentu ini akan menambah semaraknya jumlah rumah makan dan restoran. Di Palembang hingga kini sudah mencapai 900 rumah makan dan restoran,” ujar Edi seraya berpesan kepada penggelola RM Siang Malam agar menjaga kebersihan.

Pimpinan RM Siang Malam Kenten, Frangki Nasril Nailis, mengatakan kehadiran RM Siang Malam dalam rangka untuk menambah wisata kuliner di kota Palembang. RM Siang Malam Kenten cabang kedua di Palembang setelah sebelumnya membuka di Kompleks Polygon Bukit Lama.

Menu andalan RM Siang Malam, jelas Frangky Gulai Cincang, Rendang, Ayam Goreng Pop, Gulai Asam Padeh dan Masakan Minang Lainnya. Rumah makan Siang Malam ini dapat menampung sekitar 500 pelanggan. “Selain itu RM Siang malam juga menerima pesanan antar ke alamat dengan menelpon ke 0711-815333,” ujar Frangky.sripo
(fil)
Sumber: http://www.sripoku.com/view/34929/_rm_siang_malam_hadir_di_kenten


RM Siang Malam Andalkan Gulai Cincang dan Rendang

Sriwijaya Post - Selasa, 11 Mei 2010 17:11 WIB

PALEMBANG - Walikota Palembang Ir Eddy Santana Putra, Selasa (11/5) pagi meresmikan Rumah Makan Siang Malam yang terletak di Jalan MP Mangkunegara Kenten depan Masjid Darul Said Kenten. Peresmian Rumah Makan Masakan Minang ini berlangsung sederhana ditandai pengguntingan pita disasikan para undangan.
Walikota dalam sambutannya menyambut baik dengan hadirnya rumah makan Minang ini. "Ini tentu ini akan menambah semaraknya jumlah rumah makan dan restoran di Palembang hingga kini sudah mencapai
sembilan ratus rumah makan dan restoran," ujar Edi Santana seraya berpesan kepada penggelola RM Siang Malam agar menjaga kebersihan.

Pimpinan RM Siang Malam Kenten Frangki Nasril Nailis, mengatakan kehadiran RM Siang Malam ini di Palembang untuk menambah wisata kuliner di kota Palembang.
Rumah Makan Siang Malam Kenten ini kata Frangki merupakan RM Siang Malam ke dua sebelumnya RM Siang Malam sudah ada di Komplek Polygon Bukit Lama.
Menurut Frangki RM Siang Malam ini usianya sudah cukup lama sekitar tahun 1977 pertama hadir di Prabumulih, Baturaya, Kalianda Lampung dan Jakarta.

"Kini kami hadir di Kenten Palembang, mudah-mudahan kehadiran RM Siang Malam dan dapat di
terima masyarakat," ujarnya.

Sedangkan menu andalan RM Siang Malam, gulai cincang, rendang, ayam goreng dan gulai asam padeh.

"Rumah makan Siang Malam dapat menampung sekitar 200 pelanggan, selain itu RM Siang Malam juga menerima pesanan antar ke alamat dengan menelpon ke 0711-815333," ujar Frangky.
Zainal Piliang
Sumber: http://www.sripoku.com/view/34897/rm_siang_malam_andalkan_gulai_cincang_dan_rendang


Pejabat Jarang Bayar Makan

Sriwijaya Post - Selasa, 1 Juni 2010 20:32 WIB

PRABUMULIH - Kecilnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Pajak Restoran disinyalir karena ulah Pemkot Prabumulih sendiri. Diduga para pejabat di pemkot tidak bayar makan sehingga pengusaha mengurangi setoran pajak.

Salah satu rumah makan yang mengungkapkan hal itu adalah Rumah Makan Siang Malam di Prabumulih. Suharpen, Humas Siang Malam menyebut, hampir rata-rata pejabat Pemkot Prabumulih makan gratis di Siang Malam.

“Memang perorangan tetapi sudah masuk dalam institusi Pemkot Prabumulih,” kata Suharpen, Selasa (1/6).

Ditempat terpisah, Ketua Gerakan Prabumulih Peduli Rakyat (GPPR), Sutrisno Ucu menyebut, dari uji petik yang dilakukan secara tertutup di rumah makan itu, omset per hari Rp 26,6 juta.
Jumlah itu jika dikalikan per bulan menjadi Rp 79,8 juta.

Artinya dalam sebulan Pajak Restoran yang harus disetor Rp 79,8 juta atau 10 persen dari omset yang didapat. Bila dikalikan dalam setahun mencapai Rp 957,6 juta. “Tetapi kenyataannya, tahun 2009 Pajak Restoran yang disetor hanya Rp 142 juta saja,” katanya.

Dengan kata lain, pajak terhutang yang mestinya dibayar sebesar Rp 815,4 juta. Berdasarkan UU Perpajakan, Pajak Restoran yang harus disetor harusnya 400 persen dari jumlah total.

Menanggapi itu, Suharpen mengaku perhitungan pembayaran pajak sudah diserahkan ke konsultan pajak. Pihaknya hanya mengeluarkan saja sesuai perhitungan yang diberikan.

Ia membantah adanya permainan pemotongan pajak restoran guna melunasi biaya makan gratis para pejabat di pemkot.

Pihaknya seringkali dilematis saat melakukan penagihan terhadap pejabat Pemkot yang makan secara kedinasan atau bersama keluarga mereka.

Di satu sisi pihaknya mengejar keuntungan dari usaha, sementara disisi lain ada kepentingan diplomasi terhadap pemkot. Permasalahan itu menyulitkan pihak restoran untuk mengumpulkan pajak restoran.

Sementara kewajiban menyetor pajak restoran setiap tahun harus dilakukan. Agar Pajak Restoran dapat disetorkan sesuai dengan kemampuan, pihaknya biasanya meminta keringanan kepada Pemkot Prabumulih.

Selain karena pemungutan pajak restoran kepada konsumen bersifat tebang pilih, mengingat tidak semua konsumen yang mau membayar pajak restoran, pihaknya juga harus menutupi kerugian dari makan gratis para pejabat tadi.

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Ujang Sukarman saat dikonfirmasi membantah hal itu. Menurutnya, para pejabat di Pemkot Prabumulih selama ini membayar biaya makan apalagi untuk menjamu tamu.

“Kita tidak membayar dengan cara memotong pajak restoran,” tegasnya.

Ujang menyebut, pajak restoran tidak bisa diganggu. Pemilik restoran harus membayar pajak restoran berdasarkan omset yang didapat setiap bulannya.

“Bukan semampu mereka. Biasanya pihak restoran langsung menambahkan pajak restoran pada nota tagihan makan,” katanya.

Jika konsumen tidak mau membayar, pajak tetap dikenakan. Jika jumlah setoran pajak yang diberikan tidak sesuai dengan perkiraan, pihaknya akan melakukan uji petik.

“Terakhir uji petik yang kita lakukan setahun yang lalu. Untuk tahun ini belum kita lakukan,” katanya.sripo
(cr2)
Sumber: http://www.sripoku.com/view/37002/pejabat_jarang_bayar_makan


Edi Cotok Hibur Masyarakat Prabumulih

Sriwijaya Post - Minggu, 7 Maret 2010 21:27 WIB

PALEMBANG - Edi Cotok penyanyi lawak Minang, berhasil menghibur urang awak di Kota Prabumulih dalam penampilnya di acara resepsi perkawinan anak pengusaha Rumah Makan Siang Malam Prabumulih, H Nasril Nailis, Franky Nasril, S.Kom. MM, dengan Nuning Mulya, SE Putri Dari H Ramli Aris Manan di Jalan A Roni No 351 Prabumulih, Minggu (7/3).

Edi Cotok yang tampil hampir satu jam lebih, membawakan sejumlah lagu Minang bersama istrinya yang juga penyanyi Wati Moto. Penyanyi kelahiran Payakumbuh 20 November 1963 ini yang baru pertama kali tampil di Kota Prabumulih, mengaku senang karena orang Minang di Prabumulih banyak juga.

Ketika ditanya kesanya tentang Kota Prabumulih ia berkata, "Kota Prabumulih Rancak Bana, (Kota Prabumulih Bagus Benar-red)," ujarnya. Penyanyi yang pernah ikut Razia VCD bajakan di Pekan Baru, beberapa bulan lalu, kegiatannya sekarang bukan saja sebagai penyanyi. Ia juga mengelola sebuah studio E-Cotok Audio Visual-Dance dan Studio Film Editing.

Selain itu penyanyi Pelawak Minang yang mememulai karielnya ditahun 80-an ini, juga mempunyai rumah produksi yakni Cotok Production House yang bergerak dibidang hiburan. Bahkan Edi juga mendidik generasi muda menjadi penyanyi, pelawak, pemusik, penari entertainment lainnya. Dalam mengakhiri bincang-bincang Edi berkeinginan tampil di Palembang. Edi bermukim di Komplek Kehutanan Kecamatan Mandingin, Simpang Jirek, Bukittinggi Sumbar.

Zainal Filiang
Sumber: http://www.sripoku.com/view/29085/edi_cotok_hibur_masyarakat_prabumulih_

No comments:

Post a Comment