24.8.10

”Impor” 600 Pekerja

Rabu, 18 Agustus 2010 22:24

PALEMBANG - PT Prambanan Dwipaka, perusahaan yang mengerjakan pembangunan stadion atletik, kolam renang dan lapangan tembak di Jakabaring bakal “mengimpor” sekitar 600 tenaga kerja dari Pulau Jawa. Para pekerja sendiri akan tiba di metropolis usai Idulfitri 1431 H mendatang.
"Untuk pengerjaan stadion atletik perlu 200 pekerja. Kolam renang dan lapangan tembak kurang lebih seperti itu juga," ungkap Ir Tedjo Kuntjoro, project manager PT Prambanan Dwipaka usai pemancangan tiang stadion atletik, kemarin (18/8).

Konstruksi ketiga venues itu memang akan dibangun oleh PT Prambanan Dwipaka. Katanya, saat ini sulit untuk mendatangkan mereka karena kondisinya yang sudah mendekati Lebaran. Di Jakabaring, baru ada 20 karyawan yang dipekerjakan untuk penimbunan areal venues. “Para pekerja yang akan didatangkan untuk tahap konstruksi fisik,”jelasnya.

Nantinya, mereka akan dibagi dalam dua bahkan tiga shift. Shift pertama mulai bekerja sejak pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB. Lalu, shift kedua pukul 18.00 WIB hingga 06.00 WIB. Jadwal bekerja yang full 24 jam ini, semata-mata mengejar target penyelesaian venues akhir Juni 2011.

Ia menjelaskan, stadion atletik yang akan dibangun ada dua. Satu khusus pemanasan dan satu lagi pertandingan. Luas areal yang disiapkan mencapai 8,7 hektar. Proses penimbunan sudah berjalan sekitar 90 persen. “Pemancangan tiang sudah dilakukan pak gubernur dan akan selesai sebelum Lebaran,” tegasnya.

Ada 200 tiang pancang yang akan ditanamkan di areal ini. Masing-masing pada kedalamam 24 meter. Menggunakan sistem friksi agar lebih cepat. “Pembangunan kedua stadion atletik ini dibiayai Pertamina. Total dana yang diperlukan sekitar Rp80 miliar. Yang mahal untuk karpet sintetisnya nanti,” ungkap Tedjo.

Yang masih sedikit bermasalah adalah areal untuk venues renang dan lapangan tembak. Dari 4,9 hektar areal venues kolam renang yang akan dibangun investor Korea Selatan masih ada sekitar 1 hektar yang ditanami padi oleh masyarakat. “Mereka minta ganti tanam tumbuh. Per meter perseginya Rp2500. Padahal tanah itu sudah dibebaskan oleh pemerintah,”cetusnya.
Penimbunan di sana baru berjalan sekitar 20 persen. Pasalnya dalam kondisi sering hujan saat ini ada kesulitan untuk mengambil tanah timbun di daerah Inderalaya dan Rambutan, Ogan Ilir. Pemancangan tiang pembangunan kolam renang standar internasional rencananya mulai 1 September.

Lanjutnya, diperlukan dana sekitar Rp91 miliar untuk tiga kolam renang. Satu kolam pemanasan, satu kolam loncat indah dan satu kolam utama untuk pertandingan.
Begitupun areal venus lapangan tembak seluas 4 hektar. Masih ada yang mengaku-ngaku kalau lahan tersebut milik pribadi dan belum diganti rugi. “Tapi kita cek ke BPN, ternyata GS (gambar situasi) tanah orang tersebut bukan berada di areal lapangan tembak yang akan kita bangun,” kata Tedjo lagi.

Areal ini sama sekali belum dilakukan penimbunan. Pekerja, kata Tedjo, baru melakukan penimbunan akses jalan menuju ke areal yang akan dibangun lapangan tembak. Pembangunan dibiayai Perbakin, perlu dana sekitar Rp90 miliar. “Untuk kolam renang dan lapangan tembak, target pekerjaan kita lebih cepat selesai, April tahun depan,” bebernya.
Kepala Dinas PU Cipta Karya Ir Rizal Abdullah mengatakan, pembangunan venues di Jakabaring ditandai dengan pemancangan tiang untuk stadion atletik. Total ada 17 venues SEA Games XXVI yang berlokasi di kawasan Jakabaring. Setelah ini menyusul, kolam renang pada 1 September, lalu tennis 25 September, lapangan tembak, skir air dan lainnya.

Khusus stadion atletik, tribunnya mampu menampung 3000 penonton. “Ada delapan lintasan, bisa juga untuk semua cabang atletik lain,” katanya. Mulai dari lempar lembing, tolak peluru, lempar galah, lempar cakram dan lainnya. Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH mengatakan, total untuk venues-venues baru ini menelan biaya hampir Rp1,7 triliun.
Semuanya bantuan, BOT dan investasi dari pihak ketiga. Belum termasuk bantuan APBN yang nilainya mencapai Rp1 triliun. “Kita gunakan sistem modul sehingga April sudah selesai semua. 4100 atlit akan berlaga di sini. Semuanya akan ditampung di wisma atlit Jakabaring,”tuturnya.
Sebelum SEA Games akan digelar berbagai pelatnas di venues-venues baru ini. Di samping, menjajal venues, juga untuk mengetahui kemampuan sumber daya manusia (SDM) khususnya dari sisi pelayanan tamu. “Kita akan pastikan mulai dari mereka tiba di bandara hingga ke tempat penginapan terlayani dengan baik,”tukas Alex.

Khusus pada SEA Games ini, ada tiga venues yang mendapat bantuan dari Omega berupa Swiss Timing. Yakni untuk atletik, renang dan lapangan tembak. “Untuk venues lain kita akan sewa,”imbuhnya. Digunakannya perhitungan waktu menggunakan Swiss Timing ini menjadi jaminan internasional. Dengan begitu, dipastikan akan berbagai even kejuaraan akan digelar di Sumsel.(46)

Sumber: http://www.sumeks.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=9360:impor-600-pekerja&catid=125:head-news

No comments:

Post a Comment